MAKALAH
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Untuk
memenuhi kegiatan pembelajaran serta pemenuhan tugas SKI di MAN Rejoso Jombang
Oleh
: Achmad Yusuf Alfi Syahr
MADRASAH ALIYAH NEGRI REJOSO DI DARUL `ULUM JOMBANG
ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW.
A. Proses Tumbuhnya Islam di Arab
Agama yang di anut oleh
manusia di Arab sebelum adanya islam terbagi menjadi 2 bagian, yakni : Agama
Samawi(Agama Langit) dan Agama Ardhi(Agama Bumi).
1. Agama
samawi ialah agama yang dating dari Allah swt. Yang diwahyukan kepada perantara
rasul untuk disampaikan kepada umat. Seperti Islam, Yahudi, dan Nasrani.
2. Agama
Ardhi ialah agama yang asalnya dari pemikiran manusia. Seperti Hindu, Buddha,
Kong hu chu, dan lain sebagainya.
Keluarga
Bangsa Arab umumnya terdiri dari 3 bangsa, yaitu :
1. Bangsa
Arab Al Baidah(keturunan Imran bin Sam bin Nuh).
2. Bangsa
Arab Al Aribah(keturunan Jurhum bin Qatham).
3. Bangsa
Arab Al Masta`ribah(keturunan Nabi Ismail as.).
B. Agama Sebelum Islam di Arab
Seperti yang terdapat
di atas bahwa banyak sekali agama yang di percaya oleh masyarakat Arab sebelum
adanya Islam, seperti yang paling terkenal ialah Agama Hanif yang telah
mengalami perubahan sejak ditinggal mangkatnya Nabi Ibrahim as. dengan obyek
pemujaannya kepada beberapa patung yang biasa di sebut berhala. Apalagi ketika
bangsa arab dikuasai oleh Amr bin Lubayi dari keturunan Khuza`ah dengan
meletakkan beberapa patung di sekitar Ka`bah yang kira-kira 360 buah adanya.
Disamping ini ialah beberapa patung penting yang ada di Arab, yakni :
1. Hubal : dibuat dari akik merah dan ditempatkan
di sisi Ka`bah.
2. Uzza : bertempat di Hijaz yang kedudukannya
setelah Hubal.
3. Manah : bertempat di kota Madinah.
4. Lata : bertempat di Thaif.
5. Dan
masih banyak lagi seperti Asaf, Nailah, Wudd, Yaghuts, Nashr, dan Manaf.
Selain kepercayaan
menyembah petung sebagai perantara kepada Allah swt. masih banyak agama yang di
percaya oleh mereka seperti menyembak langit, matahari, roh, dan lain
sebagainya.
C. Kebudayaan Sebelum Islam di Arab
Beberapa kebudayaan
atau kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Arab ialah terbagi menjadi
dua, yakni :
1. Suku
Badui ialah masyarakat pedalaman nomaden(berpindah-pindah) dengan bermata
pencaharian bercocok tanam dan beternak.
2. Penduduk
kota(Ahlul Nadhar) yang bermatapencaharian sebagai pedagang dengan pusat
perdagangan di kota Makkah(pasar Ukaz) yang di buka setiap bulan Dzulqo`dah,
Dzulhijjah, dan Muharram.
Dalam
bidang kepemimpinan mereka masih belum mapan dan dalam
pimpinan Amir(kepala suku). Dalam bidang ekonomi yang terpenting ialah
perdagangan, musim panas pergi ke Syam dan pergi ke Yaman pada musim dingin. Dalam
bidang pengetahuan mereka mampu mengembangkan beberapa ilmu, yakni
Astronomi, Meteorologi, Astrologi dan lain-lainnya.
D. Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Beliau
dilahirkan tepat pada saat terjadinya penyerangan dari Raja Abraha dengan
pasukan gajah menuju Ka`bah yang telah memerah bakarkan jiwa raja dikarenakan
banyaknya jama`ah yang bergemuruh di sekitar Ka`bah bukannya di tempat
peribadatannya, peristiwa ini biasa disebut Tahun Gajah. Nabi terlahir di dunia
padaa hari senin, 12 Rabi`ul Awwal atau 22 April 571. Beliau ialah buah
pernikahan dari Abdullah bin Abdul Muthallib dengan Siti Aminah. Beliau dikenal
sebagai anak dari 2 orang yang akan di sembelih. Beliau sudah yatim sejak 7
bulan di dalam kandungan, pernah beliau menjadi peranakanpada Halimatus Sa`diyah
selama 4 tahun lamanya kemudian dikembalikan pada pangkuan sang bunda.
Berlangsung hanya 2 tahun dalam dekapan sang bunda karena di timpa derita
menjadi yatim piatu. Lalu di asuh oleh kakeknya yang juga berlangsung selama 2
tahun, ketika kakek beliau meninggal beliau diasuh oleh paman yang bertindak
sebagai ketua Bani Hasyim dengan ini beliau ikut membantu perdagangan.
Saat
di ajak ke Syam, mereka bertemu pendeta Nashrani(Bakhiro) yang berargumen bahwa
Muhammad ialah rasul terakhir dan di peringatkannya beliau untuk tidak
bepergian ke Basrah untuk menjauhi kaum Yahudi.
Pada
usia 25 tahun, beliau menikah dengan mantan rekan beliau(Siti Khadijah) dengan
bantuan Nafisah binti Muniroh dan Paman beliau, meskipun seorang janda 40 tahun
yang dinikahi oleh beliau, mereka masih dikaruniai 6 anak. 2 anak putera Qosim
dan Abdullah yang wafat keduanya, dan 4 perempuan, yakni Zainab, Ruqayyah, Ummi
Kulsum, dan Siti Fatimah.
1. Zainab
dinikahi oleh Abil Ash bin Rabi` bin Abdi Syam
2. Ruqayyah
dengan Uthbah bin Abi Lahab
3. Ummi
Kulsum dengan Uthaibah bin Abi Lahab
Ruqayyah
dan Ummi Kusum pun di latak oleh suami mereka dengan alas an perintah orang
tua, 2 pujangga nabi tersebut kemudian dinikahkan dengan Utsman bin Affan sehingga
mendapat gelar Dzun Nur `Ain(Pemilik dua cahaya).
4. Siti
Fatimah dengan Ali bin Abi Tholib
Ketika
usia Nabi 35 tahun, beliau mendapat gelar dari bangsa Quraisy ”Al-Amin” karena
memiliki kesempatan meletakkan Hajar Aswad setelah diterjang banjir, dengan
sayembara yang dibuat oleh Abu Umayyah bin Mughirah Al-Machzumi bahwa orang
pertama yang memasuki Ka`bah ialah orang yang berhak meletakkannya, akhirnya
itu jatuh krpada Nabi Muhammad SAW.
E. Periode Perkembangan Islam di
Makkah serta Hambatannya
Rasulullah SAW.
menyebarkan Islam di Makkah selama 13 tahun kurang lebih,
1)
Dakwah
secara Sembunyi-Sembunyi
Berawal dari
bertahanusnya beliau di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadlan atau 6 Agustus 610 M,
tiba-tiba datanglah malaikat Jibril pada hadapan beliau dengan membawa berita
diangkatnya beliau menjadi Nabi dengan turunnya wahyu pertama, yakni surat al-
`Alaq ayat 1-5. Hari itu juga dikenal sebagai hari turunnya Al-Kitab Al-Qur`an
yang biasa dikenal dengan sebutan Nuzulul Qur`an. Beberapa saat kemudian turun
pula surat al-Qolam dan al-Muzammil ayat 1-7 untuk memantapkan hati Nabi
Muhammad SAW. setelah setengah tahun berlalu, nabi bertahanus dan bergegas
kembali ke rumah beliau karena adanya keanehan di dalam gua tersebut,
sesampainya di kediaman beliau menyuruh istrinya untuk menyelimuti beliau, pada
saat itu malaikat Jibril mendatangi beliau untuk menyampaikan wahyu ke-2 kepada
Nabi, yakni al-Muddattsir ayat 1-7. Dengan munculnya surat ini beliau diangkat
menjadi Rasulullah dengan tugas menyampaikan wahyu kepada umat, hal ini pastinya
menambah beban material maupun sepiritual. Pertama beliau berdakwah pada
sekitar keluarga dan kerabat terdekat.
Orang pertama masuk
islam(As-Sabiqunal Awwalun) ialah,
|
|
Ketika umat masih
sedikit, nabi tidak memperbolehkan untuk menmperlihatkan keislaman mereka,
pembinaan umat islam waktu itu dilaksanakan di kediaman Arqam bin Abil Arqam.
2)
Dakwah
secara Terbuka
Setelah
berdakwah di secara sembunyi-sembunyi di kediaman Arqam, banyak penduduk makkah
yang tahu dan menentangnya karena berbeda dengan pengajaran nenek moyangnya.
Waktu itu juga di utuslah nabi untuk mengemukakan dakwahnya di muka umum, hal
ini ditunjang wahyu yang turun (al-Hijr ayat 95) yang mengutus bertindak
sedemikian rupa. Dakwah ini membuat terpesonanya jiwa beberapa tokoh terkenal
dari berbagai kaum, yakni Abu Dzar al-Ghiffari, Tufail bin Amr ad-Daus yang
kemudian diutus oleh Rasulullah untuk menyebarkannya pada kabilah mereka.
Semakin
banyaknya masyarakat yang memeluk agama Islam membuat kaum Quraisy menajamkan
serangan terhadapnya, namun 2 pilar utama mereka akhirnya terseret oleh
kesunyian Islam Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab. Pada suatu hari
nabi mengumpulkan para manusia di bukit Shafa untuk berdakwah, namun itu di
tolak oleh paman beliau Abu Lahab, ia menggunjing beliau sehingga memicu
turunnya surat al-Lahab yang berisi kenistaan Abu Lahab beserta Istrinya.
Suatu
hari Walid bin Mughirah dating ke Abu Thalib ingin menukar Muhammad dengan
seorang lelaki, dan meminta untuk menghentikan dakwah Muhammad, namun itu
ditolak sambil menangis oleh Nabi seketika pamannya memberi ajakan itu,
pamannya pun berjanji untuk menjaga dan melindunginya meskipun ia bukan muslim.
Setelah peristiwa itu, Uthbah bin Rabi`ah menjanjikan harta dan tahta untuk
Rasulullah agar menghentikan dakwahnya, namun itu tak berhasil. Dan itu di
tolak keras oleh Rasulullah.
3)
Pemboikotan
serta Planing Pembunuhan
Setelah banyaknya
lancaran mobilisasi dari pihak Quraisy, akhirnya kaum itu bertindak tegas
kepada Nabi, pengikut, dan keluarga Bani Hasyim dan Muthalib dengan membuat
beberapa keputusan, yakni :
1. Tidak
boleh menjalin pernikahan dengan orang Arab Quraisy.
2. Tidak
boleh mengadakan transaksi jual beli dengan orang rab Quraisy.
3. Tidak
boleh bergaul dengan kaum Quraisy.
4. Kaum
Quraisy tidak akan memberi pertolongan pada mereka.
Keputusan
ini ditujukan kepada pihak Nabi, surat keputusan itu diletakkan pada dinding
Ka`bah dengan penulis Mansur bin Ikrimah. Setelah 3 tahun berlalu, kaum Quraisy
pun sadar bahwa perbuatannya itu tidak berperikemanusiaan, lagipula papan keputusan
telah usang dan dimakan rayap. Akhirnya diturunkanlah papan tersebut oleh
Zubair bin Umayyah.
4)
Hijrah
ke Habsyi
Pada tahun ke-6
kenabian(615 M), ketika itu terdengar berita duka dengan kehilangannya paman
serta istri Nabi, dengan adanya hal ini akan menjadi beban yang berat apalagi 2
orang tersebut ialah orang penting bagi beliau. Meninghalnya sang paman
menjadikan batu gejolak dengan di angkatnya Abu Jahal sebagai ketua Bani
Muthalib. Hal itu membuat Nabi terpikir agar hijrah ke tempat lain, akhirnya
nabi memerintahkan para muslimin untuk berhijrah ke Habsyi dengan raja Najasyi.
Mereka diramu dengan baik oleh pihak kerajaan. Kemudian kaum Quraisy pun datang
dengan membawa hasutan agar mereka mendapatkan para muslimun, namun usaha
mereka gagal karena kegigihan Ja`far bn Abi Tholib yang menjawab pertanyaan
raja akan ayat Allah(Surat Maryam ayat 29-33). Akhirnya kaum Quraisy di usir
dan ditolak, hal ini dikarenakan jawaban dari Ja`far telah dibenarkan oleh
pendeta bahwa ayat tersebut menjadi sumbernya Sayyidina Yasu`. Akhirnya umat
Islam dapat tinggal sementara dengan tenang dan tentram. (Pada tahun 615 M,
Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abi Thalib masuk Islam).
5)
Misi
ke Thaif di darrah Hijaz
Pada masa 10 tahun
kenabian(620 M), banyak sekali ancaman serta kecaman dari kaum Quraisy membuat
Nabi melancar dakwahnya ke luar bangsa Quraisy, yakni mencoba ke Thaif. Pada
saat disana dakwah beliau di tolak bahkan beliau dilempar-lempari sehingga
beliau melarikan diri dan berlindung di bawah pohon milik Uthbah dan Syaibah
seraya berdo`a agar kaum Tha`if dapat menjadi kaum yang baik dan menerima
rahmat Allah swt.. beliau juga mendapat tentangan dari berbagai kabilah, yakni
Saqif, Kandah, Bani Hanifah, Bani Kalb, dan Bani Amr dengan penolakan yang
kasar.
6)
Perjanjian
Aqobah I dan II
Pada musim haji tahun
620 M, nabi memberikan dakwah dalam iringan haji itu. Hal ini didengar oleh
para jama`ah dari suku Aus dan Kharaj, mereka tahu bahwa ada nabi akhir zaman
setelah Nabi Isa as. dan mereka berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad ialah seorang
rasul terakhir sehingga mengundang mereka pada tahun haji 621 M, mereka bertemu
dengan Nabi di Aqobah(Mina) dan disanalah mereka menyatakan bai`at kepada Nabi
yang disebut Bai`at Aqobah atau Ba`iatun Nisa` karena ada saut perempuan dalam
rombongan mereka, yakni Afra binti Abid binti Sa`labah. Isi dari perjanjian
tersebut ialah,
1. Tidak
akan musyrik kepada Allah
2. Tidak
mencuri, membunuh anak-anaknya, berzina, fitnah, dusta, dan curang
3. Tidak
akan mendurhakai Nabi Muhammad SAW.
Mereka
pun di utus untuk menyebarkan Islam di Madinah. Tahun berikunya mereka berhaji
kembali dan bertemu Nabi untuk melakukan pertemuan dan mereka mengucapkan
bai`at yang berisi,
1. Akan
taat kepada Rasulullah
2. Mengatakan
kebenaran dimanapun
3. Tidak
takut dengan adanya fitnah dari siapapun
Perjanjian
ini akhirnya disebut Ba`iat Aqobah II.
F. Periode Perkembangan Islam di
Madinah serta Hambatannya
Setelah
Perjanjian Aqobah II, Nabi serta pengikutnya berhijrah secara sembunyi ke
Yatsrib. Dalam perjalanan mereka, pemberhentian yang di tunjuk ialah Quba.
Disanalah Nabi membangun Masjid Quba yang pertama dibuat di atas lahan Abu
Ayyub Khalid al-Anshari yang difungsikan sebagai pusat politik dan
pemerintahan. Setelah membangun msjid, beliau mempersaudarakan golongan
Anshor(penolong) dengan Muhajirin(penghijrah dari Makkah e Madinah), Abu Bakar
dengan Harits bin Zaid, Umar bin Khattab dengan Uthbah bin Malik, dan Ali bin
Abi Tholib dengan Mu`az bin Jabal. Setelah kedatangan Nabi, Yastrib mengalami banyak
perubahan, yakni Nama kota menjadi
Madinah dan UU Madinah dibentuk oleh beliau. Setelah 2 tahun di Madinah, beliau
menerima wahyu untuk berperang kepada kedzaliman, hal itu yang mendasari brave
yang meningkat kala itu. Pada masa beliau memimpin Islam, banyak perang yang di
alami oleh umat Islam, yakni :
1.
Perang
Badar(Yaumul Taqal Jam`an)
Terjadi pada tahun 17
Ramadlan 2 H/ 6 Januari 623. Perang ini terjadi di Lembah Badar di antara
Madinah dan Makkah antara Muslimin dan kafir Quraisy yang dimenangi oleh kaum
Muslimin yang henya memiliki 314 pasukan Islam, sedangkan kafir Quraisy
memiliki pasukan 1000 orang dalam pimpinan Abu Jahal yang terbunuh pada
peperangan tersebut. Banyak pula yang mati dalam peperangan itu dengan 70 orang
Quraisy dan 11 orang Muslim serta 70 tawanan dari Quraisy.
2.
Perang
Uhud
Terjadi pada bulan
Sya`ban 3 H, Januari 625 M di bukit Uhud di sebelah kota Makkah yang di
menangkan oleh Quraisy karena terpedayanya kaum muslim akan harta milik
Quraisy. Dengan 1000 personil Islam dan hamir 4000 pasukan Quraisy pimpinan
Khalid bin Walid bertempur dan melakukan baku tembak. Pada perang ini 70 orang
muslim meninggal termasuk Hamzah bin Abi Thalib dan 64 orang Quraisy tewas.
3.
Perang
Khandaq
Terjadi pada bulan
Syawal tahun 5 H atau Maret 627 di sebelah utara Madinah, perang ini di akhiri
dengan hasil draw, dengan 3000 Muslim dan 10.000 Quraisy yang tidak dapat bertanding
karena di hadang oleh parit yang diusulkan oleh Salman al-Farisy. Perang
terjadi karena hasutan orang Yahudi, terjadi selama satu bulan yang disudahi
oleh badai besar yang diturunkan oleh Allah swt. untuk menghentikan peperangan.
4.
Perang
Mu`tah
Terjadi di daerah
Mu`tah karena dibunuhnya seorang pengawal Nabi yang berbiat dakwah di Gassan.
Perang ini berkesudahan dengan hasil kemenangan umat Islam yang beranggotakan
3000 orang dengan komando Zaid bin Haritsah, akan tetapi para perangai penting
tiada saat itu, yakni Zaid bin Haritsah, Ja`far bin Abi Thalib, dan Abdullah
bin Abi Rawahah.
5.
Perjanjian
Hudaibiyyah
Pada bulan Dzulqo`dah
tahun ke 6 H atau 6 Maret 628 M di desa hudaibiyyah karena kedatangan umat
Muslim yang akan berhaji dihalangi oleh pasukan Abu Sofyan, akhirnya Utsman
diutus untuk menyampaikan makhsud damai dan bersaudara. Suhail pun datang
membawa Utsman untuk menyatakan perjanjian bagi kedua belah pihak yang telah
tersetujui. Isi dari perjanjian tersebut ialah :
1. Diperbolehkan
untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun kedepan, bukan tahun ini.
2. Tidak
saling menyerang selma 10 thun.
3. Murtad
diperbolehkan tetapi Mu`allaf awwal masuk Islam tak diperkenankan(dari Makkah).
4. Suku
lain bebas memilih Arab Makkah atau Madinah.
Pada
akhirnya perjanjian yang telah terjalin dilanggar oleh pihak Quraisy pada tahun
8 H dengan kesalahan menyerang kaum muslim Khuza`ah.
6.
Fathul
Makkah
Setelah terjadinya
penyelewengan oleh kaun Quraisy, hal itu menjadikan Muslimin mendatangi pada
saat berhaji untuk melakukan ibadah serta berjaga-jaga atas serangan Quraisy.
Mereka berjumlah 10.000 muslim, Quraisy pun takut dan khawatir. Nabi memberikan
isyarat bahwa yang menutup rumahnya, berlindung di kawasan Abu Sofyan, dan yang
menyarungkan pedangnya bagi Quraisy, maka mereka akan selamat. Quraisy pun
menaatinya dan berlindung dengan peuh khawatir. Nabi akhirnya barhaji terakhir
kali pada tahun 10 H, dn wafat pada tanggal 12 Rabi`ul Awwal atau 3 Juni 632.
G. Ibrah dari Kejadian yang Telah
dibahas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar